Kamis, 13 November 2014

cara melakukan naik stroke nol paking

Saya akan mencoba membahas semua ini  dengan simple langsung aja....

1.Cara pertama naik stroke nol paking
bisa dilakukan dengan menggunakan stang seher yg menggunakan ukuran  pen bawahnya lebih kecil...umumnya menggukanstang seher motor 2tak sperti suzuki ts,yamaha robot dll...teman2 bisa lihat langsung contoh seperti gambar di bawah ini...

Contoh gambar kruk as standard yg belum di modifikasi


Contoh gambar kruk as setelah di modifikasi (naik stroke)




selanjutnya memodifikasi piston...bagian bawah piston dikurangi beberapa mm (di sesuaikan kondisi) biar tidak mentok kruk as pada saat berada di TMB (titik mati bawah) berikut contoh gambarnya
jika kondiisi piston masi saja mentok teman2 bisa lakukan dengan cara terakhir yaitu dengan pemapasan kruk as....brikiut contoh gambarnya.....
langkah selanjutnya tgl penyesuain tinggi piston pada blok langkah ini tgl menyesuaikan saja...bila kondisi piston  mendem (tenggelam) beberapa mm bisa memapas bagian bawah blok sesuai jarak mendem(tenggelam) piston tsb.....
bila piston nongol (keluar) bisa dengan cara menambahkan beberapa paking disesuaikan hingga pas...
kenapa saya tidak memberikan ukuran yg pasti dikarnakan agar teman2 bisa mengaplikasikan kesemua jenis motor...jadi teman2 tinggal menyesuaikan saja..... dan penjelasan saya ini hanyalah sebagai gambaran...


2.cara ini menggunakan pen stroke dan seher yg lebih pendek
(umumnya menggunakan seher cbr,sonic/racing part yg ber ukuran pendek)
masi menggunakan stang seher yg pendek seperti stang seher smash,grand dll..... namun tetap menggunakan ukuran pen bawah yg sama...bedanya disini menggunakan pen stroke (pen bawah di modifikasi /bisa lansung menggunakan part racing)
                                                       
  contoh gambar pen stroke

 contoh gambar seher yg lebih pendek 






KRUK AS SEBELUM DI MODIFIKASI




KRUK AS SETELAH DI MODIFIKASI



selanjutnya memodifikasi piston...bagian bawah piston dikurangi beberapa mm (di sesuaikan kondisi) biar tidak mentok kruk as pada saat berada di TMB (titik mati bawah) berikut contoh gambarnya
jika kondiisi piston masi saja mentok teman2 bisa lakukan dengan cara terakhir yaitu dengan pemapasan kruk as....brikiut contoh gambarnya.....
langkah selanjutnya tgl penyesuain tinggi piston pada blok langkah ini tgl menyesuaikan saja...bila kondisi piston  mendem (tenggelam) beberapa mm bisa memapas bagian bawah blok sesuai jarak mendem(tenggelam) piston tsb.....
bila piston nongol (keluar) bisa dengan cara menambahkan beberapa paking disesuaikan hingga pas...
kenapa saya tidak memberikan ukuran yg pasti dikarnakan agar teman2 bisa mengaplikasikan kesemua jenis motor...jadi teman2  tinggal menyesuaikan saja ......dan penjelasan saya ini hanyalah sebagai gambaran...







bahan tulisan ini blm terselesaikan secara menyeluruh namun sekiranya dapat membantu teman2 yg ingin mengetahui secara singkat proses konstruksinya..karna sebagian besar teman2 banyak belum mengerti/gambaran cara pembuatan stroke up nol paking

(semoga bermanfaat)

TERIMA KASIH

Read more: http://infobalapliarjakarta.blogspot.com/2012/01/beberapa-cara-melakukan-naik-srtoke-nol.html#ixzz3IwANGjYv

Suzuki Satria 2011 Jakarta Durasi Kem Sengaja Dibikin Lebih Rendah

Suzuki Satria F-150 2011
Penulis : ACU
Foto : GT
Dunia balap liar Jakarta Timur pasti tahu Suzuki Satria geberan Tompel. Sebelum dikalahkan Jupiter MX korekan Hawadis, dulunya bejaban. Untuk geber di trek 500 meteran, durasi kem dibuat rendah. Mirip korek jalanan.
Untung dari Fokus Maju Motor mematok durasi klep isap membuka 24 sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 50 setelah TMB (Titik Mati Bawah). Sedangkan klep buang membuka 49 sebelum TMB dan menutup 27 setelah TMA.
Kalau dijumlahkan, durasi klep isap hanya 254 dan klep buang 256°. Lumayan kecil untuk ukuran motor balap liar dengan trek 500 meter. Motor balap dengan trek lebih pendek aja rata-rata di atas 265 atau bahkan sampai 270°.
Mengakali durasi bukaan klep yang rendah, Untung kasih final gir yang berat. Gir depan 16 dan belakang 38. Selain itu juga diimbangi dengan rasio kompresi yang lumayan rendah. Agar napas mesin tidak mudah abis.Rasio kompresi hanya dibuat 11 : 1.
Karakter gir berat dan rasio kompresi rendah menguntungkan di balap liar. Napas mesin yang panjang cocok untuk trek 500 meter. Bandingkan dengan balap resmi dengan trek panjang hanya 200 meter.

Namun di balap liar kelas bebasan membolehkan kapasitas silinder didongkrak besar. “Untuk itu piston menggunakan milik Yamaha Scorpio yang 70 mm,” jelas Untung dari markasnya di Jl. Layur No. 24, Jakarta Timur.
Ukuran lubang pen seher Scorpio 16 mm. Pas dipadukan dengan setang seher Yamaha RX-Z yang terpasang. Maksud penggunaan setang RX-Z juga agar bisa menggeser posisi big end keluar banyak. Agar didapat strokeatau langkah seher 62 mm.
Kini kapasitas silinder lumayan bengkak. Jadi 238,5 cc atau digenapkan jadi 240 cc. Bengkaknya kapasitas silinder besar, dibutuhkan gas bakar yang gede juga. Untung pasang klep besar milik Suzuki Thunder. Ukuran klep isap 25,5 mm dan klep buang 22,5 mm.
Lubang isap dibuat 30 mm kemudian makin ke dalam membesar. Sedangkan lubang buang dibuat 25 mm sesuai dengan diameter lubang pipa knalpot yang dicomot dari merek AHM Malaysia.
Selain itu gas bakar diimbangi dengan karburator gede. “Dipilih Keihin PJ 34 mm. Pilot-jet 52 dan main-jet 132,” jelas Untung yang juga ikut balap resmi.
Sektor pengapian terapkan CDI buatan BRT-Bintang Racing Team. Dipilih yang 24 step.
Untuk memindahkan power yang besar, kampas kopling dipasang 6 lembar. Kampas kopling aplikasi yang asli SGP. Ditekan per kopling RMG yang paling keras. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : IRC Eat My Dust 60/90x17
Pelek : DID 1,60x17
VMM : 0896-3831-2548

Yamaha Crypton 1997 Tangerang, Ini Hasil dari Geser Big End Sampai 7 mm

Yamaha Crypton 1997
Penulis : Panji
Foto : Endro
Turun di balap lurus malam hari kelas ‘bebasan’, explorasi upgrade mesin jadi tak terbatas. Makanya, engine Yamaha Crypton 1997 ini terbilang extreme. Namun jika biasanya pacuan drag minum bensol, tetapi Crypton ini malah cukup nenggak Pertamax Plus, lho.
Setingan extreme, salah satunya di bagian kruk as. “Posisi big end digeser 7 mm. Cara gesernya, pakai tambal sulam menggunakan las argon. Itu artinya naik-turun jadi 14 mm. Total stroke kini jadi 68 mm,” papar Misjaya, selaku owner motor dari SKR Racing Exhaust.
Imbangi big end yang digeser, blok silinder harus ditambah paking kustom terbuat dari bahan aluminium tebal 7 mm. “Akibanya rantai keteng wajib tambah satu mata,” papar Gondrong, sapaan beken Misjaya. Menemani stroke yang melar, piston diameter 69 mm merek LHK pun mengisi linner silinder. Piston ini, diseting mendem 0,8 mm dari bibir silinder. Tujuannya agar perbandingan rasio mesin jadi rendah. Yaitu, 11,2 : 1. Dan, kapasitas silinder sekarang jadi 254,1 cc.
“Kompresi rendah sengaja agar bisa pakai Pertamax Plus,” cetusnya. Part pengabut Pertamax Plus, pakai karburator Keihin PE 28 mm dijejali main jet 135 dan pilot jet 42. Aliran bahan bakar masuk melalui klep in 34 mm dan dikeluarkan klep ex 27,4 mm. Klep tadi didorong kem durasi in-ex 275 derajat.
Hadapi trek yang biasanya 500 meter, ditanamkan gigi rasio baru. Gigi I, 13/36 mata. Gigi II, 16/29 mata. Gigi III, standar. Gigi IV, 21/22 mata. Semua disempurnakan final gir ukuran 16/26 mata. “Knalpot pakai riset hasil pengembangan dari SKR tipe Manohara,” papar pria gimbal dari Jl. Raden Fatah No. 90, Pasar Lembang, Ciledug, Tangerang. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Pelek : Takasago
Ban : Comet M1
Koil : Yamaha YZ125
Sok belakang : YSS

Yamaha Mio Sporty 2011 Jakarta, Nongkrong di Bengkel Karena Tak Ada Lawan

Yamaha Mio Sporty 2011
Penulis : Nurul
Foto : Nurul

Bukan rahasia lagi jika wilayah Jakarta Timur menjadi salah satu tempat berkumpulnya tuner-tuner handal arena balap lurus malam. Cukup wajar juga, jika pacuan-pacuan di daerah sini juga cukup disegani oleh lawan-lawannya dari daerah lain.
Seperti Yamaha Mio putih berjuluk 'Shadow' ini salah satunya. Motor racikan Abiet yang punggawa Tri Tunggal Motor (TTM) ini terkenal sebagai pelahap lawan-lawannya yang tak kalah keras. Karena sering menjadi yang tercepat, si pemilik mengatakan kalau motornya sekarang sedikit sulit mendapatkan lawan.
“Sekarang motornya lebih sering nongkrong di bengkel. Tapi, kalau ada lawannya langsung gas. Kan treknya dekat bengkel,” tambah mekanik yang bengkelnya di Jl. Ceger Raya No. 4A, Cipayung, Jakarta Timur.
Soal motornya yang bermain di kelas Mio paking selembaran ini, Abiet berani buka-bukaan. Banyak perubahan yang telah dilakukan. Mulai dari bagian mesin, CVT, hingga rangka juga ikut disesuaikan.
Di bagian mesin, motor rakitan tahun 2011 ini dijejali piston Honda CBR 150 oversize 350 yang memiliki diameter 67 mm. Dikawinkan dengan stroke yang telah digeser posisi big end-nya sebanyak 4 mm. Total stroke, jadi 65,9 mm. Maka, kapasitas silinder sekarang pun membengkak menjadi 232 cc.

"Agar tetap bisa pakai paking selembar, nat di head silinder dibubut agar piston bisa mendem. Selain itu, dome piston juga ikut dipapas agar tidak mentok saat Titik Mati Atas (TMA; red),” tambah Abiet.
Mengatur asupan bahan bakar di ruang silinder agar seimbang, klep ikut dibesarkan. Pria asli Boyolali, Jawa Tengah ini mengadopsi part aftermarket berukuran 36/ 30 mm yang dimodifikasi menjadi 34 mm untuk klep in, dan 28 mm untuk klep ex. Sedangkan durasi buka-tutupnya dibuat kembar 264 derajat.
Kem dan pelatuk pakai model roller merek Kawahara K2. Selain membuat kem lebih awet, model roller juga membuat mesin lebih cepat teriak. Untuk kem ditambal dengan las argon dan didial ulang agar dapat durasi 264 derajat tadi.
Untuk penyembur bahan bakar, masih andalkan karburator standar yang direamer menjadi 28 mm. Ukuran pilot jet dipatok 45, dan main jet 130 untuk bermain di trek dengan panjang 500 meter.
Di bagian CVT, ada juga beberapa perubahan yang dilakukan. Rumah roller mengadopsi part standar yang diubah jalur roller-nya menjadi lebih tinggi. Sudut kemiringan pulley masih dibiarkan standar. Sedangkan roller menggunakan perpaduan berat 9 dan 10 gram. (www.motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : FDR Drax 60/90-17
Ban belakang : IRC Eat My Dust 60/80-17
Knalpot  : Custom
Setang : SPS
Rangka : Custom

Yamaha Mio 2011 Jakarta, Mangkujiwo Si 'Penopang Jiwa'

Yamaha Mio 2011
Penulis : Nurul
Foto : Nurul

Mangkujiwo, begitu motor andalan bengkel Pemula Matic ini dinamai. Kira-kira kalau diartikan motor ini punya makna penopang jiwa. Memang berat beban yang dipikul motor ini. Makanya, Reno alias ‘Bibir’ yang jadi juru racik, tidak mau sembarangan membangunnya.
Motor yang kerap bermain di arena balap liar kelas matic 58 mm klep besar ini sendiri cukup bertaji. Sudah beberapakali lawan tanding yang dibuat keok. Makanya si Empunya motor juga cukup sayang dengan penopang jiwanya ini.
“Beberapa lawan di kelas 58 klep besar sudah dibikin keok. Terakhir mesinnya jebol waktu nyeting, sekarang sudah siap buat keluar malam lagi,” ucap mekanik yang bengkelnya di Jl. H. Usman, Kukusan, Depok, Jawa Barat.
Dalam racikan barunya yang sudah siap tampil ini, Bibir mengadopsi piston diameter Honda GL-Pro Neo Tech 58,5 mm (oversize 200). Masih sesuai dengan regulasi kelas matic 58 klep besar. Dengan penggunaan piston besar ini, bikin kapasitas mesin Mio membengkak menjadi 155,5 cc.
Durasi klep isap dibuat 267 derajat. Hitungannya membuka 26 derajat sebelum Titik Mati Atas (TMA) dan menutup 61 derajat setelah Titik Mati Bawah (TMB). Klep buang membuka 61 derajat sebelum TMB dan menutup 28 derajat setelah TMA. Jadi total durasi klep buang 269 derajat. Selain itu, agar putaran noken as bisa lebih lancar, lahernya diganti menggunakan produk Faito.
Satu lagi, agar buka-tutup klep semakin lancar, sepatu klep menggunakan model roller bukan model pelatuk seperti standarnya. Adopsi pelatuk klep Honda Blade yang telah dimodifikasi agar sesuai saat dipasang di head silinder Mio.
Penyembur bahan bakar ke ruang silinder, masih mengandalkan karburator standar yang dimodif. Venturinya direamer 26 mm agar semburan bahan bakar menjadi lebih deras. Mengakali beberapa bagian yang berlubang akibat reamer, ditambal menggunakan lem. Ubahan ini dianggap cukup untuk membuat Mio berlari di atas lintasan 500 meter.
Untuk bagian CVT, masih mengandalkan part standar. Namun untuk jalur roller dikeruk seperti yang dilakukan Jokowi pada sungai-sungai di ibu kota. Bukan untuk mencegah banjir seperti Jokowi, tapi Reno melakukan ini agar roller bisa bergulir lebih tinggi. Hasilnya tenaga motor di putaran atas bisa lebih oke. (www.motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Pelek                : TDR
Ban depan        : FDR 60/80-17
Ban belakang   : IRC Eat My Dust 60/90-17
Knalpot             : Custom
Setang             : SPS

Yamaha Mio Sporty Saskia Gotik Si 'Ratu Malam' yang Makin Santer Namanya

Yamaha Mio Sporty 2007 (Depok)
Penulis : Nurul
Foto : Nurul



Saskia Gotik, begitu Yamaha Mio Sporty berkelir centil ini dikasih nama. Jangan ketipu tampang yang centilnya. Sekali selongsong gas digoyang, banyak musuh yang lemas. Kecapean ngejar bokong si Saskia yang doyan keluar malam.

Motor racikan Asep Risman, tunner Siliwangi Motor, memang nakal. Sekolahnya malam hari di kelas Mio seher 58 dan klep besar. Nah, si pemoles Saskia juga tidak pelit membongkar rahasia yang membuatnya jadi Primadona di kelas malam.
“Mesin dijejali seher Honda Sonic oversize 100 yang punya diameter 58,9 mm. Dikombinasi strokan dengan cara geser posisi big end sejauh 5 mm. Kapasitas silinder membengkak jadi 184 cc,” tutur Asep yang bengkelnya di Jl. Siliwangi, No. 22, Depok, Jawa Barat.
Agar asupan bahan bakar dan udara di ruang silinder semakin kaya, klep dibesarkan. Adopsi klep Honda Mega Pro yang dimodifikasi. Klep isap mengguna-kan diameter payung dibuat 30 mm, dan payung klep buang 25 mm.
Durasi noken as ikut disesuaikan. Bubungan klep hisap dibuat berdurasi 282° dan klep buangnya 280°. Klep isap dibuat membuka 37° sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 65° setelah TMB (Titik Mati Bawah). Sedangkan klep buang, membuka 63° sebelum TMB, dan menutup 37° setelah TMA. Untuk detail selanjutnya lagi, belum mau disebutkan. Komposisi angka di kem inilah yang bikin bokong Saskia sulit dikejar. 
“Fisik kem memang terlihat langsing. Soalnya pelatuk klep sudah pakai model roller rocker arm. Adopsi punya Honda Blade yang sedikit dimodif. Makanya, bumbungan kem harus didesain dari awal,” tambah bapak satu anak ini.
Ubahan selanjutnya main di area CVT. Pulley depan adopsi part Thailand yang berbasis kepunyaan Yamaha Fino. Sudut kemiringannya dibuat 13,5. Berat roller 9 gram rata, dan per CVT 1.500 RPM.
Hayo siapa lagi yang mau digoyang Saskia? (www.motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban belakang     : IRC Eat My Dust
Ban depan         : Corsa 50/90-17
Knalpot              : Standar bobok
Pelek                 : IRC
Setang              : SPS

Honda Dash 125RS Thai Look dan Siap 500 Meteran

Honda Nova Dash 125RS (Jakarta)
Penulis : Teguh
Foto : Teguh

Honda Nova Dash 125RS yang tidak dijual di pasaran motor Indonesia. Tapi, tampilannya gaya Thai look. Tampilan luar yang apik Nova Dash milik Rudi Chandra juga siap bermain di lintasan jarak 500 meter.  
Untuk Achonk, Rudi Chandra, perakitan dan bagian mesinnya diserahkan ke bengkel D2M. D2M bermarkas di kawasan Jl. Kapin, No. 1 Kalimalang, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.  "Berkat kesabaran akhirnya bisa puas dengan hasil yang di dapat" jelas Achonk. 
Kata Achonk lawan Nova Dash di trek 500 meteraan kebanyakan motor sport yang cc yang lebih besar seperti besar seperti Kawasaki Ninja 150R dan Kawasaki Ninja 250 cc. Nova Dash pernah sekali jajal trek 201 meter yang diadakan salah satu EO drag bike dengan turun Super FFA. Timenya 7,552 detik. (www.motorplus-online.com) 
Data Modifikasi
Shock Depan  : Trusty
Ban Depan     : Vee Rubber Satan 45/90-17
Ban belakang : Eat My Dust 60/ 80-17
Karburator      : Keihin SPJ 38
Velg                : TK Racing
Stabilizer        : Ohlins

MOD DRAG GTA San Andreas ala Thailand

Buat teman - teman yang sedang mencari mod" motor / mobil drag versi thailand bisa langsung ke fanspage
https://www.facebook.com/pages/GTA-San-Andreas-MOD-Thailand/182217418624907

banyak mod" motor drag thailand bahkan ada mobil dragnya juga seperti ini ;









masih banyak lagi mod" yang lainnya, ya langsung aja kawan" ke TKP klik disini

BERBAGI ITU INDAH,HAVE FUN KAWAN.

TERIMA KASIH

Rabu, 12 November 2014

Korekan ala Mekanik Thailand (Bag.3)

Puli depan. FFA satu set menggunakan milik Fino

Bukan bermaksud membanggakan produk negara lain. Tapi, kita bisa intip karena di drag bike, korekan mekanik Thailand masih tetap meraja. Apa perbedaan dan apa pula rahasianya? 

Minggu lalu kita sudah lihat korekan di lubang isap. Sekarang mari intip daleman rumah CVT yang diaplikasi. Apakah sudah ganti total atau cukup beberapa yang dilakukan perubahan?

Mari kita bongkar Yamaha Mio korekan mekanik Thailand milik MC Racing. Saat ini masih tercepat di FFA matik event Day Battle Pertamina Enduro-KYT Drag Bike di Jogja beberapa waktu lalu itu. 

“Lihat puli depan dulu. Kalau dibongkar, rumah roller pakai part kode 5VV. Kode ini biasa dipakai Yamaha Fino Thailand,” jelas Miekel Tjahyanto, bos MC Racing lewat BBM (BlackBerry Messanger).

Lho? Iya ketika MOTOR Plus melakukan pemotretan di bengkel MC Racinng, Miekeel masih Bangkok. Jalan terus dia. 

Puli depan berikut tutup rumah roller yang dibuat dari pelat besi juga menggunakan kode 5 VV. “Bahkan lengkap dengan roller 10 gram aplikasi dari Yamaha Fino,” cerita Miekel lewat BBM-nya lagi.

Cara pasang, masih menurut Miekel, tidak perlu main bubut. Langsung plek di lengan kruk as kebo yang punya stroke atau panjang langkah 86 mm itu. Untuk bosh rumah CVT dan mur serta pengganjalnya aplikasi dari Mio.

Kampas, per CVT dan per kopling yang diganti 

Namun yang perlu diingat, aplikasi rumah roller punya Fino ini menurut Miekeel hanya cocok untuk mesin kapasitas gede. Lebih dari 300cc cocok pakai Fino. “Tapi, kalau di bawah 300cc gunakan puli rumah roller standar,” anjur Miekel berdasarkan Mio 300cc yang dia punya hasil korekan mekanik Thailand juga.

Meski begitu, bagian pinggir puli rumah roller harus dikikis. Agar roller bisa naik full. Miekel banyak membawa puli lokal ini ke Thailand untuk dikikis menggunakan mesin CNC. Kemudian oleh pria endut itu dijual lagi di sini. Satu set berikut tutup pelat besi 5 VV dipatok dengan banderol Rp 600 rebu.

Trus yang perlu diingat lagi, mesin di bawah 300cc menggunakan rumah roller standar sini dipadukan tutup pelat besi kode 5 VV alias punya Fino. Namun roller tetap pakai punya Mio. Biar cepat ngangkatnya. Dengan begitu, mesin jadi teriak duluan. 

Untuk puli belakang yang diubah hanya tiga bagian. Pertama untuk FFA dan 300 ganti kampas kopling mengggunakan merek LHK. Lalu per CVT pakai part berlabel K Sport 1.500 rpm merek dan per kopling MC Racing 1.500 rpm juga.

Sedangkan untuk kelas 300cc, dirasa cukup mengganti kampas kopling. Trus per CVT dipertahankan standar. Hanya per koping yang aplikasi 1.500 rpm. Lainnya masih tetap menggunakan standar.

V-belt 5TL disukai mekanik Thailand juga

V-belt Orisinal Yamaha

Ada lagi yang terbalik. Miekel yang bos MC Racing itu kerap membawa ribuan v-belt lokal asli Yamaha Mio ke Thailand.

V-belt keluaran Yamaha Indonesia itu punya kode 5TL. “Punya kemiringan 13,5 derajat,” jelas Miekel dari Kebon Jeruk IX No. 20C, Kota, Jakarta Barat. 

Berbeda dengan v-belt keluaran Yamaha Thailand. Di sana derajat kemiringan yang dipakai 14 derajat. Makanya mekanik sana lebih suka pakai v-belt sini karena bisa dijepit puli lebih tinggi. 

Selain itu, mereka akan padukan dengan puli Indonesia yang dibawa Miekel ke Thailand. Namun oleh mekanik sana dilakukan pengikisan pada sisi terluar alur roller menggunakan CNC. Maksud pemapasan ini supaya roller bisa naik full ketika rpm dibejek tinggi. LAngkah ini dimaksudkan agar bisa mencapai top-speed yang lebih kencang.

Namun tetap gunakan roller milik Mio. Karena punya Fino enggak akan masuk. Karakter menggunakan puli Indonesia ini cocok untuk mesin di bawah 300cc. Jadi, jangan gaya-gayaan kalau mesin powernya masih kecil trus menggunakan big puli. Apalagi dipakai untuk road race. Dipastikan akselerasi akan berat.     (motorplus-online.com)
Penulis : Aong | Teks Editor : Nurfil | Foto : Indra GT

Korekan ala Mekanik Thailand (Bag.2)

Contoh posisi piston di Mio 200 cc milik Tomo Speed Shop
Satu lagi korekan mekanik Thailand yang bisa diintip lebih detail lagi. Kalau biasanya, agar mesin punya durability atau daya tahan tinggi posisi piston bagian pinggir harus mendem di blok. Mendemnya antara 0,5-0,8 mm. Namun mekanik Thai justru malah bikin rata atau nongol dibanding posisi blok. 

Aplikasi seperti itu bisa dilihat langsung di Yamaha Mio milik Tomo Speed Shop. Mio itu biasa dipakai untuk turun di kelas 200cc. Waktu drag bike di Tasikmalaya, Mio buatan mekanik Thailand ini juara 1 kelas 200cc.

Kepala piston atau seher bisa dibuat nongol karena seperti sudah dijelaskan dua minggu lalu. Di head, tepatnya ruang bakar dibuatkan nat yang lebih dalam atau sekitar 0,5mm. Sehingga walau posisi piston nongol ketika sedang top jadinya tidak bertabrakan dengan head. 

CVT Belakang Standar
Satu lagi yang bisa ditengok dari korekan mekanik Thailand. Walau barang racing yang dijual di sini banyak buatan Thailand, tapi mekanik sono malah tidak menggunakannya semua. 



Sebagai contoh puli belakang di rumah CVT. “Satu set puli masih menggunakan dari asli pabrikan Yamaha,” jelas Awan Kurniawan dari Ban Speed Gallery. Nada sama diungkapkan Miekeel Tjahjanto dari MC Racing dan juga Tomo dari Tomo Speed Shop. 

Tiga orang itu doyan boyong Mio korekan mekanik Negeri Gajah Putih. Paling yang sedikit berbeda yang di Mio FFA milik Miekel. Per kecil yang jumlahnya ada tiga biji diganti. “Pakai yang 1.500 rpm,” cerocos Miekel yang endut itu.

Banderol per kecil ini lumayan murah dan bersahabat. Paling tidak sampai Rp 100 ribu. Di situ kreatifnya orang Thailand.      (motorplus-online.com)

Korekan ala Mekanik Thailand (Bag.1)



Lubang intake dikorek gede

Matik balap yang kerap menang di berbagai kejuaraan drag bike selalu didominasi korekan mekanik Thailand. Pasti penasaran? Apa sebenarnya kunci korekan mereka? 

Mari intip Yamaha Mio milik MC Racing atau Tomo Speed Shop. Untuk yang punya MC Racing khusus di kelas FFA tercepat di Jogja. Sedangkan milik Tomo Speed Shop tercepat di Surabaya.

Fokus kita intip dulu pacuan MC Racing yang khusus turun di kelas 300 cc-nya. Kebetulan waktu di Jogja karet intakenya robek. Jadi bisa diintip detailnya. 

Sekarang fokus intip lubang isap dulu. “Klep menggunakan ukuran 34 mm untuk isap dan 30 mm untuk buang,” sebut Miekel Tjahjanto, bos MC Racing yang baru datang dari Malaysia, besoknya ke Thailand. Jalan-jalan mulu bos. 

Rada keluar dari pakem pada lubang isap di intake manifold. Dari moncong depan tempat masuknya karburator, diameter di dalam intake mencapai 33,7 mm. 

Lubang segede gaban ini rupanya dikorek abis menyesuaikan dengan diameter venturi karburator yang dipakai. Menggunakan karbu Keihin 28 yang direamer abis sampai 34 mm.

Lebih jelas lagi, intip lubang manifold yang bertemu dengan moncong lubang inlet di head. Kalau diukur menggunakan sigmat, besar diameter lubang mencapai 32,5 mm. Ini sepertinya lumayan besar dibanding versi yang dipakai di road race.

Kalau di road race teorinya, diameter lubang inlet 80-90% dari diameter klep. Kalau diambil yang paling besar misalnya 90% dari diameter klep isap, maka lubang inlet harusnya yaitu hanya 30,6 mm.

Bisa disimpulkan kalau mekanik drag Thailand umumnya mematok sampai 32,5 mm. Mereka berpatokan pada 95% dari diameter klep yang digunakan. 


 Lubang menghadap karbu dikorek sampai 33,7 mm(kiri). Lubang manifold menghadap inlet di head 32,5 mm(kanan)

Menurut Miekeel, lubang isap dan buang bisa dibuat besar karena masih memungkinkan di lintasan drag bike. Trek lumayan panjang sampai 201 meter. Bandingkan dengan road race yang lazim bermain di trek ala pasar senggol. Jarang menjumpai trek di atas itu panjangnya.

Paling penting lagi, kalau di road race memang dijumpai banyak tikungan. Untuk itu diperlukan lubang isap kecil. Sebab kalau kelewat besar kayak di drag bike akan kedodoran di tikungan. Pastinya juga malah bakal bikin mesin ngok. 

Secara teori juga, lubang semakin besar memang membuat CFM atau debit gas bakar akan menjadi lebih tinggi. Karakter power yang keluar memang akan besar sekali namun berada di rpm tinggi. Cocoknya untuk trek panjang macam drag bike atau balap liaran.     (motorplus-online.com)
Penulis : Aong | Teks Editor : Nurfil | Foto : Yudi

Cara menghitung diameter klep ideal untuk mesin 4 klep


Zaman semakin moderen jika biasanya kita sering di hadapi dengan jenis-jenis mesin yang convensional salah satu contoh mesin yang memiliki 2 buah kleep dengan perhitungan yang telah umum kita ketahui
Jika sebelumnya kita telah mengetahui cara menghitung diameter ideal klep untuk motor 2 klep yang di kutip dari Buku 4 TAK Tuning performance agraham bell dimana :

  • Mencari ukuran diameter ideal kleep in (masuk)  adalah : 45 s/d 50%  X  Diameter piston
  • sedangkan untuk kleep ex (buang) adalah : 80 s/d 85% X diameter Kleep Masuk
Nah bagaimana Jika 4 klep....??? 
Sebagai contoh jupiter MX diketahui memiliki ukuran klep In 19 mm dan EX 17 mm ...... kira-kira jika di conversi ke ukuran 2 klep jadi berapa..... 

Pertaman.....hitung area luasan klep, misal klep in 19 milimeter,
Luasan lingkar katubnya adalah 3,14 x 9,5 x 9,5 = 283,52. Hasil  283,52  ini dikalikan 2 ( karena 2 klep ) di dapat 567.   (Ket : 9,5 di dapat dari  19 mm : 2 = 9,5)
Dan untuk mendapat persamaan 1 klep, tinggal membalik proses, mencari diameter 1 klep, 567 / 3,14 = 180,59 , kemudian di akar kuadrat ketemu : 13,43 mm, ini masih jari-jari, kalau diameter ya berarti dikali 2 , ketemu 26,86 dibulatan jadi  27 mm.
Jadi 19 mm pada jupiter mx yang memiliki 4 klep hasilnya setara dengan klep in 27 mm mesin 2 klep ...
dan untuk klep ex nya teman-teman bisa menghitung sendiri hasilnya sekalian belajar....hehehe

Mungkin masih ada tehnik perhitungan lain yang lebih sederhana selain ini ....namun sekiranya ulasan ini dapat membantu teman-teman dalam bereskperimen dengan mesin terutama klep

By : R.A.T 

terima kasih juga buat INFO BALAP LIAR JAKARTA
Gabung juga di Grup IBLJ :  https://www.facebook.com/groups/325424470851397/  

Jasa WRAPPING CARBON KEVLAR

Kami menerima jasa lapis part dengan carbon kevlar dan terima tukar tambah dengan part yang sudah ready (jika part yang di cari ready). untu...